Ketua Tim Sekretariat EITI, Edi Tedjakusuma bertemu dengan Wakil Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Ruslan Nasibov di Kedutaan Besar Azerbaijan, Jakarta Selatan, rabu, 1 maret 2017. Pertemuan tersebut untuk membahas hubungan kedua negara, khususnya dalam pelaksanaan EITI di masing-masing negara. Ruslan menyampaikan bahwa Indonesia dan Azerbaijan memiliki hubungan yang cukup dekat karena Indonesia termasuk negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Azerbaijan pada tahun 1991. Hubungan diplomatik kedua negara secara resmi dimulai pada tahun 1992. Pada tahun 2014, Indonesia adalah negara ketiga terbesar tujuan ekspor minyak Azerbaijan.
Azerbaijan mengapresiasi dukungan Indonesia pada Azerbaijan terkait konflik di wilayah yang kaya minyak yaitu Nagorno-Karabakh. Wilayah tersebut hingga saat ini masih menjadi sengketa antara sesama negara pecahan Uni Soviet yaitu Azerbaijan dan Armenia. Azerbaijan mengharapkan dukungan diplomatik dalam forum-forum internasional termasuk dalam forum EITI.
Edi Tedjakusuma menyampaikan bahwa dalam rapat Dewan EITI di Astana, Kazakhstan pada Oktober 2016 lalu, Azerbaijan menjadi negara yang paling disorot terkait hasil validasi. Dalam rapat tersebut, EITI Azerbaijan melaporkan bahwa sejak validasi pertama mereka sudah melakukan banyak kemajuan, termasuk perbaikan regulasi dengan terbitnya Peraturan Presiden, sehingga mereka meminta agar tak mendapatkan status suspended atau bahkan delisted. Namun beberapa pihak (perwakilan Civil Society Organization (CSO)) mempersoalkan bahwa Standar EITI sudah dibuat dan disetujui bersama sehingga seharusnya diterapkan kepada seluruh anggota. Kelompok CSO tetap mengusulkan adanya sanksi, wakil pemerintah menginginkan sebaliknya, sementara wakil dari perusahaan cenderung mencari jalan tengah. Edi berpendapat bahwa negara yang memiliki masalah dalam pelaksanaan EITI seharusnya mendapatkan bantuan dari Dewan EITI, bukan malah mendapatkan sanksi. Keputusan akan diberikan sanksi atau tidaknya EITI Azerbaijan akan dilaksanakan saat Rapat Dewan EITI di Bogota, Kolombia 8-9 Maret 2017. Ruslan meminta Indonesia agar ikut mendukung Kazakhsatan dalam rapat Dewan EITI tersebut.